kutulis sajak ini saat gerimis luruh dari sudut mata
menggenang sebagai kenangan penuh kehangatan
dua kuipu-kupu, kau dan aku, bersayap pelangi
hinggap di kelopak bunga yang rekah: ah, kasihku
kisahklan padaku saat padam lampu
saat desir angin malam mengendap
lalu senyap terasa benar-benar menyergap
dekaplah aku yang menggigil oleh kerinduan
larut dalam pelukan; jangan lepaskan
biarkan aku .....
(jemari siapakah yang bisa menuntaskan
dan meneteskan kerinduan?)
awal nopember 2011